Si Gembung yang Sukses Keliling Dunia

Tomat merah merona. Foto: Couleur

Ratusan tahun silam tomat tidak lebih dari sekadar tanaman penghias. Kini tomat adalah buah laris yang paling banyak di konsumsi orang di seluruh dunia. Tomat tersedia hampir setiap hari di dapur-dapur rumah, kedai dan restoran diolah menjadi aneka masakan dan penganan yang menggoyang lidah.                  

Butuh waktu lama hingga akhirnya tomat bisa diterima dan di konsumsi di seluruh dunia. Tomat menjelajah ratusan tahun berlayar melintasi benua menembus batas negara meninggalkan jejak, kisah dan sejarah di setiap negara. Perlahan tapi pasti tomat membentuk tradisi unik dan kebiasaan makan masyarakat di seluruh dunia.

Asal usul tomat

Kisah awal tanaman tomat ditemukan sebenarnya tidak diketahui secara pasti bahkan masih misteri hingga kini. Tanaman tomat diperkirakan berasal dari Amerika Selatan sekitar tahun 500 masehi. Tomat liar pertama kali tumbuh di sekitar wilayah selatan Pegunungan Andes yakni di Peru, Ekuador, Chili dan Bolivia.

Konon suku pribumi Andes adalah orang pertama yang menemukan buah tomat. Tomat liar tumbuh subur di bawah semak belukar di lahan kering pengunungan Andes. Tomat liar pertama yang ditemukan adalah berjenis tomat beri. Tomat beri ukurannya kecil berwarna kuning dan rasanya sedikit asam. Mereka mengangkut tomat-tomat liar turun melewati lereng-lereng Andes dan membawanya berkelana ke Amerika Tengah hingga Meksiko.

Tomat dipedagangkan suku Inca Peru kepada suku Aztek di Meksiko dengan nama tomatl, tumatle atau tumatas turunan kata “Zitomate” dalam bahasa suku Aztec (Nahuatl). Lambat laun peredaran tomat bergeser ke utara Amerika hingga tumbuh di lahan Mesoamerika yakni antara Meksiko dan Costa Rica Utara. Suku Maya menyebut tomat ‘Apel Peru’.           

Siapa orang yang pertama yang menanam tomat? Kabarnya Suku Aztek dan Indian di selatan Amerika adalah orang yang pertama kali menanam, membudidayakan dan menyantap buah tomat. Suku Aztec sangat menyukai tomat. Mereka membuat saus dari potongan-potongan buah tomat yang dicampur bawang, garam dan cabai mirip dengan saus salsa yang kita kenal kini. Suku Aztek menyebut tomat dengan nama tomatl yakni sejenis buah prem (plum). Bentuknya yang bulat membuat tomat dijuluki si buah gembung

Jenis tomat Beefsteek
Tomat ceri. Foto: Hamxa320

Tomat di Eropa

Awal mula orang Eropa mengenal tomat tidak bisa dilepaskan dari kedatangan Christopher Columbus di Amerika tahun 1492. Tapi bukan Columbus yang menemukan tomat di Amerika melainkan Hernan cortez sang penjelajah Spanyol yang pertama kali terpesona menyaksikan keindahan tanaman tomat di Tenochtitlan. Tenochtitlan adalah ibukota kerajaan sekaligus pusat keagamaan dan peradaban suku Aztek. Tenochtitlan terletak di sebuah pulau dekat danau Textoto di Meksiko Tengah.

Hernan Cortez penjelajah Spanyol (1485-1547)

Hernan Cortez sangat menikmati keindahan tanaman tomat di kebun Montezuma. Ia kemudian memutuskan membawa biji tomat ke Spanyol dengan harapan tanaman tomat bisa dipelihara sebagai tanaman hias. Lambat laun tomat menjadi tanaman ornamental yang tumbuh sumbur di kebun-kebun kerajaan dan kalangan bangsawan.

Pohon Tomat cantik

Selain di Spanyol tomat juga tumbuh subur di negara Mediterania lain yakni di selatan Prancis dan Italia bagian barat. Tahun 1550 tomat ditanam di Italia dan dengan cepat diterima di dapur-dapur masyarakat Italia kelas bawah. Konon orang Italia menjadi orang Eropa pertama yang mengkonsumsi buah tomat. Saat itu tomat dikenal sebagai makanan kaum petani. Orang Italia bagian selatan menyantap tomat tanpa garam dan lada. Dahulu lada adalah komoditas mahal sedangkan buah tomat dianggap tidak bernilai.

Buah tomat kian populer di Italia seiring diciptakannya menu pizza oleh seorang pemilik restoran di Naple tahun 1880. Buah tomat diolah menjadi bahan pelengkap Pizza yang kemudian menyebar ke pelosok Eropa. Konon saus tomat terbaik pernah dibuat di San Marzano menggunakan daging dan tomat segar.

Orang Italia menyebut tomat ‘pomodoro’ atau ‘poma d’oro’ yang berarti apel emas atau dalam bahasa latin ‘mala aurea’. Disebut apel emas karena tomat yang pertama kali masuk ke benua Eropa berwarna kuning. Seiring waktu tomat makin dikenal dan dikonsumsi luas masyarakat Italia dan Spanyol. Mereka merebus tomat dengan lada dan garam lalu menyajikannya dengan minyak dan air perasan jeruk lemon. Diperkirakan tahun 1608 tomat mulai dikonsumsi di Seville, Spanyol sebagai pelengkap salad bersama dengan ketimun.

Salad tomat dan ketimun. Foto: Bna55

Pertengahan abad ke-18 Spanyol dan Italia giat membudidayakan tanaman tomat sehingga bermunculan ragam baru varietas tomat. Pertengahan abad ke 19 tomat banyak digunakan sebagai bahan masakan di Eropa barat, Mediterania dan Amerika. Menu masakan berbahan dasar tomat kian meluas ke Eropa Utara dan Eropa Timur terus menyebar ke sebagian negara Afrika hingga Asia Selatan dan Asia Timur.

Inggris mengutuk tomat dua ratus tahun

Perjalanan tomat untuk bisa dikenal sebagai buah santapan di negeri ratu Elizabeth menemui jalan panjang. Kisahnya penuh mitos dan horor. Jika di Italia dan Spanyol tomat ditanam dan disantap, di Inggris tomat justru dibenci dan dicaci. Tomat mulai menjamah Inggris tahun 1590-an. Di akhir tahun 1700-an tomat dipercaya masyarakat Inggris sebagai buah beracun. Tomat dituding sebagai penyebab tewasnya para aristokrat atau kaum bangsawan Inggris. Mereka menyebut tomat ’apel beracun’ pembawa petaka penyakit mematikan.

Sumber malapetaka bermula dari tewasnya sejumlah kaum ningrat usai menyantap hidangan yang bercampur tomat. Saat itu kalangan kaya Eropa sedang gandrung menggunakan pewter yakni peralatan makan yang terbuat dari campuran timah putih dan timah hitam. Saat makanan disajikan kandungan asam yang tinggi pada tomat bereaksi melarutkan zat timah pada pewter. Larutan zat timah yang masuk bersama makanan ke dalam tubuh itulah yang berubah menjadi racun mematikan. Ditelusuri dari silsilahnya tanaman tomat sejatinya masuk ke dalam keluarga tanaman Nightshade (Solanaceae) yakni jenis tanaman beracun sama dengan tanaman kentang, paprika, dan terong.  Namun bagian yang beracun hanya daun dan tangkainya saja sementara buah tomat tidak beracun begitu pun dengan kentang, paprika dan terong yang kita konsumsi hingga kini.

Dahulu tomat yang dianggap berbahaya dikenal dengan nama latin Lycopersicon Lycopersicum atau wolf peach yang artinya persik serigala.  Dijuluki demikian karena bentuk tomat bulat mirip buah persik sedangkan racunnya dianggap sama berbahayanya seperti serigala jahat yang mengancam jiwa. Dulu kala di Inggris menyantap tomat sama artinya mengundang maut.

Kasus tomat maut menakutkan masyarakat Inggris. Mereka membenci dan mengutuk buah tomat seraya menghindari buah beracun itu. Keyakinan masyarakat Inggris itu makin kuat saat tabib lokal mengumumkan kulit tomat yang berwarna merah adalah sinyal alam tomat benar-benar beracun. Sejak saat itu tomat absen di meja-meja makan warga Inggris selama dua ratus tahun.

Wadah Pewter

Jika di Inggris tomat dianggap santapan maut hal berbeda justru di Italia. Petani Italia gemar makan tomat tapi tidak ditemukan kasus kematian seperti di Inggris. Yang membedakan petani Italia menyantap tomat menggunakan piring yang terbuat dari kayu dan bukan pewter.

Sekitar tahun 1750a-n kabar tomat banyak dikonsumsi di Italia dan Perancis lambat laun terdengar masyarakat Inggris. Sejak itu mereka mulai melirik tomat dan perlahan memakannya. Tomat disantap pertama kali di Inggris dalam bentuk sajian sup. Tiga puluh tahun kemudian saus tomat mulai digunakan secara luas di Inggris

Tomat di Amerika

Reputasi tomat sebagai buah beracun di Inggris menyebar hingga ke Amerika. Sama seperti di Inggris pada masa itu Amerika juga mengenal tomat sebagai buah beracun. Bahkan para ilmuwan dan dokter saat itu melarang masyarakat makan tomat karena dipercaya bisa menyebabkan penyakit usus buntu. Kulit tomat yang menempel di lapisan perut juga dianggap bisa memicu kanker lambung.

Tomat masuk ke Amerika Serikat dan Kanada pada pertengahan 1700-an melalui imigran Eropa. Yang menarik ada seorang tokoh Amerika bernama Robert Gibbon Johnson yang mematahkan anggapan salah tentang tomat. Sekitar tahun 1808 sekembalinya dari luar negeri Robert Gibbon Johnson membawa tomat untuk diperkenalkan kepada komunitas petani di daerahnya di Salem, New Jersey. Johnson membujuk para petani Salem agar mau menanam tomat di semak-semak belukar. Namun ajakan Johnson ditolak mentah-mentah para petani.

Penolakan tersebut membuat Johnson berpikir keras bagaimana meyakinkan warga Salem bahwa tomat bukanlah buah berbahaya. Suatu hari tercetus ide dirinya akan tampil di depan publik membawa tomat. Tanggal 26 September 1820 idenya itu terealisasi. Johnson memberanikan diri berorasi di depan gedung Pengadilan Salem. Ia mengumumkan dirinya akan menyantap buah tomat dalam jumlah banyak. Kontan kabar itu menyebar ke seluruh penjuru kota dan berhasil menggiring ribuan warga datang ke gedung Pengadilan Salem yang penasaran menyaksikan aksi gila Johnson.

Ketika waktunya tiba di tengah sorotan tajam ribuan pasang mata Johnson memulai aksinya dengan percaya diri. Sebagian besar orang yang menyaksikan ragu Johnson akan benar-benar makan buah tomat. Sementara yang lainnya berpikir Johnson menantang maut. Di tengah riuh ribuan penonton Johnson mulai malahap satu demi satu tomat. Menyaksikan pemandangan horor itu sejumlah wanita berteriak tak kuasa menahan ngeri. Banyak di antaranya bahkan jatuh pingsan. Sebuah band dari dinas kebakaran setempat khusus dihadirkan untuk menggiring kematian Johnson yang dianggap bakal mati sia-sia.

Tak peduli teriakan warga Johnson terus menyantap tomat tanpa henti hingga ludes segantang. Alih-alih pingsan atau mati Johnson sehat sentosa. Peristiwa mendebarkan itu sontak berubah menjadi kegirangan luar biasa. Gema tepuk tangan penonton dan sorak sorai berderai mengiringi Johnson yang tetap berdiri tegap. Pertunjukan ‘kolosal’ berdarah yang diperkirakan terjadi tidak terbukti.

Di tangga gedung Pengadilan Salem Johnson mengangkat buah tomat di udara seraya berorasi di depan ribuan orang. Ia mulai bercerita tentang sejarah tomat yang sudah disantap masyarakat Mesir dan Yunani selama ratusan tahun. Namun entah bagaimana riwayat itu tenggelam. Buah tomat baru ditemukan di Pegunungan Andes yakni di Peru dan Meksiko. Aksi berani Johnson itu menjadi titik awal kecintaan masyarakat Amerika terhadap buah tomat.

New Johnson Hall

Tomat di Asia

Ada dua versi berbeda tentang kapan pertama kali tomat masuk ke Asia. Versi pertama menyebutkan tomat terlebih dulu dibawa ke Asia sebelum mencapai Eropa. Tomat langsung dikirim Spanyol ke Filipina sesaat setelah misi pelayaran Magellan tahun 1521. Dari Filipina tomat menyebar hingga Cina, Jepang, dan India. Versi kedua menyebutkan Spanyol pertama kali membawa tomat ke Eropa baru ke Asia. Spanyol memboyong tomat ke sejumlah negara koloni mereka di Karibia lalu ke Filipina negeri jajahannya di Asia. Dari Filipina tomat disebarkan ke negara Asia Tenggara lainnya termasuk Indonesia hingga ke seluruh Asia.

Di India tomat diperkirakan masuk pada awal abad ke-16 melalui penjelajah Portugis. Iklim India yang cenderung hangat dengan sinar matahari berlimpah membuat tanaman tomat tumbuh subur di tanah-tanah India. Sejatinya tanaman tomat adalah jenis tanaman yang butuh sinar matahari untuk tumbuh.  

Di wilayah Bengal tomat dibawa Inggris pada akhir abad ke-18. Masyarakat Bengal menyebut buah tomat dengan nama terong Eropa. Pertengahan abad ke-19 tomat makin populer dan secara luas mulai digunakan di Iran, Suriah dan China. Di China saat tomat pertama kali diperkenalkan justru kalah pamor dibanding ubi. Meski kalah tenar namun pasokan tomat tetap tersedia hampir di seluruh wilayah Tiongkok. Masyarakat China menyebut buah tomat xī hóng shì  yang artinya buah kesemek barat berwarna merah atau fān qié yakni terong asing.

Menu telur campur tomat. Foto: everyonehastoeat.net

Kini beragam jenis tomat digunakan dalam sejumlah hidangan di China. Menu paling populer seantero China adalah Xī hóng shì chǎo jī dàn yakni telur dadar yang dimasak dengan potongan tomat dan daun bawang. Wilayah penghasil tomat terbesar di China adalah Xinjiang. Di Xinjiang tomat dikonsumsi dalam bentuk sup, salad, dan sebagai campuran hidangan mi. Tak hanya untuk masakan tomat juga digunakan sebagai salah satu menu diet warga di selatan China. Tomat mengandung vitamin A, C dan serat yang bermanfaat membantu program diet.

Tak sulit menemukan tomat di China karena tumbuh hampir sepanjang tahun. Tomat menjadi buah subtitusi terbaik pengganti sayuran yang tidak tumbuh pada saat musim semi.

COPYRIGHT © CUTITIPS 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.