5 Alasan Jalan-jalan Bikin Hidup Lebih Bahagia

Jalan-jalan kini tak sekadar hobi tapi juga kebutuhan. Bahkan sebagian orang menjadikan jalan-jalan sebagai agenda rutin tiap tahun. Mengisi waktu liburan dengan traveling membuat hati senang. Buktinya mulai dari merencanakan perjalanan, membeli tiket sampai kembali pulang ke rumah hati diliputi rasa bahagia. Yang mengejutkan jalan-jalan ternyata bisa membuat hidup lebih bahagia. Level bahagianya disebut-sebut melebihi rasa bahagia kita saat menginginkan produk atau barang yang kita idamkan untuk dibeli. Kok bisa? Yuk, simak alasannya.

1. Mengurangi stres

Tidak semua kebahagiaan bersumber dari uang. Begitu pepatah bilang. Tapi memiliki cukup uang bisa membawa kita pada sumber kebahagiaan yakni jalan-jalan. Mengeluarkan uang demi mendapatkan pengalaman baru dari jalan-jalan dinilai lebih berharga dibanding membeli barang yang kita inginkan. Traveling membuka pintu pengalaman luar biasa yang mustahil didapat saat kita menjalani rutinitas sehari-hari. Mencoba diving di laut, menunggang kuda, menyaksikan burung Elang terbang di habitat aslinya, mencicipi kuliner autentik, bersepeda di kawasan situs candi kuno atau menikmati suasana pedesaan kampung wisata menghadirkan perasaan menyenangkan dan bisa memperbaiki suasana hati.

Lompat di pantai. Foto: Messan Endoh/pixabay

Pengalaman jalan-jalan menciptakan kenangan yang terpatri di memori otak. Mengingat pengalaman baik termasuk pengalaman sederhana yang tak bisa dilupakan menjadikan kita puas dan lebih bahagia dalam hidup. Jalan-jalan bersama teman, keluarga atau pun sendiri bisa mengubah atau memperbaiki suasana hati. Merasakan pengalaman baru, unik dan berbeda melapangkan pikiran, jiwa dan menghilangkan stres. Menantikan liburan di masa mendatang memunculkan optimisme dan pengharapan tinggi yang memicu rasa senang dan bahagia.

2. Menyegarkan Pikiran

Salah satu keuntungan jalan-jalan tidak hanya menyegarkan mata dengan pemandangan atau lanskap indah tetapi juga menyegarkan pikiran. Jalan-jalan membuka pikiran dan mendidik kita dengan cara lain. Mereka yang berkelana atau bepergian ke tempat baru akan bersentuhan dengan budaya dan tradisi berbeda, mempelajari sejarah, hikayat dan nilai-nilai baru. Traveling mempertemukan kita dengan orang-orang baru dari ras, keyakinan, status sosial dan gaya hidup berbeda.

Mengenal bangsa dan budaya lain menjadikan kita kaya wawasan dan pengalaman. Terpapar dengan banyak perbedaan membentuk pengalaman dan jati diri kita sebagai manusia. Pengalaman bersentuhan dengan orang yang berbeda dengan kita akan memperbesar toleransi kita terhadap perbedaan. Luar biasa bukan? Jalan-jalan punya kekuatan besar mengubah perspektif dan pemahaman kita terhadap dunia.

Bersepeda santai. Foto: Mabel Amber/pixabay

Jalan-jalan juga mengajarkan kita banyak hal mulai dari bahasa, mencoba kuliner baru, mengetahui ritual keagamaan, kurs mata uang, mengenal sistem transportasi publik konvensional dan modern, termasuk mempelajari cara orang lain menjalani keseharian yang berbeda dengan kita. Berhadapan dengan realitas lain akan membentuk gambaran kita terhadap dunia dan membentuk perspektif baru. Cara ini turut membantu kita mempelajari kehidupan. Itulah pentingnya pemahaman terhadap pengalaman. Kebahagiaan muncul seiring kita “mengubah lensa” atau pandangan kita terhadap realitas.

Taksi Tuktuk Thailand. Foto: Wilfried Strang/pixabay

3. Belajar sabar dan bijaksana

Tidak semua perjalanan berlangsung mulus dan menyenangkan. Ada kalanya jalan-jalan terkendala banyak hal. Lupa membeli kartu SIM lokal, tersesat mencari jalan pulang ke hotel, bingung saat mencoba sistem transportasi modern di suatu negara, atau harus berjalan satu kilometer lebih demi mencari makanan halal adalah peristiwa-peristiwa yang mungkin kita alami selama bepergian. Setiap peristiwa yang terjadi selama perjalanan entah itu menyenangkan atau buruk akan menjadi cerita yang menarik. Mungkin kesusahan yang kita temui saat jalan-jalan bukan sesuatu yang lucu atau lazim ditertawakan tetapi pengalaman itu akan menjadi teman kita saat kembali pulang. Kita punya banyak kisah untuk diceritakan.

Berburu foto. foto: StockSnap/pixabay

Bepergian memengaruhi kita ketika sampai di rumah. Yes, it’s true. Perjalanan mengingatkan kemampuan kita menjelajah, mengamati dan menyerap segala yang kita bisa. Kejadian yang menimpa kita selama perjalanan bisa membuat kita berpikir, merasakan, dan merefleksikan diri. Beberapa orang mungkin menjadikan pengalaman bepergian sebagai guru terbaik. Seperti belajar untuk lebih fleksibel dan bersabar. Orang yang pernah terbang dengan membeli tiket promo pesawat murah paham betul arti kata “sabar”. Berjam-jam harus menunggu pesawat tiba karena jadwal penerbangan sering kali ditunda.

Pengalaman salah naik bus, peralatan kamera rusak, kehujanan di jalan, atau mendadak diturunkan sopir bus di terminal yang berbeda mungkin bukan gambaran pengalaman yang sempurna. Tapi pengalaman itu membantu mendewasakan kita. Kita dituntut berani menghadapi tantangan dan menyelesaikan masalah dalam waktu singkat dan sekreatif mungkin.

Tak ada pernyataan yang lebih kuat selain “jalan-jalan bisa mengubah hidup orang”. Memberi manfaat positif dengan memperbaiki pola pikir, tingkat kepercayaan diri dan keterampilan sosial kita. Ketidaknyamanan mengetes kemampuan kita beradaptasi dengan perubahan dan lingkungan baru. Ketidakpastian melatih kita bijaksana dengan memahami bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan. Pengalaman yang dievaluasi memengaruhi perkembangan pribadi di tengah tantangan kita melihat dunia secara berbeda. Bonusnya menghadiahi kita waktu untuk bersantai dan memberi kita cukup makna menjadi individu yang lebih bahagia di masa depan.

4. Berbagi inspirasi

Berapa banyak traveler atau pelancong yang bercerita tentang pengalaman jalan-jalan mereka melalui Instagram, facebook, atau video YouTube? Banyak sekali. Alasan mereka berbagi kisah bukan semata demi eksistensi tetapi untuk kepentingan lebih besar yakni memahami betapa berharganya sebuah pengalaman. Menceritakan kisah jalan-jalan sama artinya kita berbagi gagasan dan harapan. Tak sedikit dari cerita menginspirasi bahkan memberdayakan orang lain. Misalnya membantu orang-orang mengejar mimpi, merencanakan liburan ke lokasi-lokasi yang baru, eksotis dan menantang. Mengajarkan orang cara-cara terbaik berkemas, mencari destinasi liburan seru, mengetahui caranya berburu tiket pesawat murah, menghindari kesalahan saat jalan-jalan atau bagaimana harus bersikap membawa diri di tengah budaya dan tradisi berbeda.

Pasar di Nepal. Foto: Simon/pixabay

Pengalaman jalan-jalan tak cuma membantu kita belajar memahami secara spesifik apa yang terjadi tapi mendorong orang lain agar tahu dan memahami sesuatu.

5. Membangun emosi positif

Mendokumentasikan kisah jalan-jalan kini mudah dengan bantuan teknologi internet, media sosial atau media buku. Kita bisa merangkum seluruh perjalanan dengan menuliskan secara rinci pengalaman, latar belakang dan alasan mengapa kita bertualang. Jika media sosial bukan tempat Anda berbagi cerita, ceritakan pengalaman jalan-jalan ke teman atau keluarga. Berbagilah lewat foto. Bangun emosi positif dengan mengundang mereka masuk ke dalam cerita dan pengalaman kita. Buat mereka ikut merasakan seolah-olah bepergian bersama kita. Cerita membentuk pikiran, memotivasi dan mengikat kebersamaan.

Foto traveling. Foto: Dariusz Sankowski/pixabay

Cara kita menceritakan pengalaman ke orang lain membantu kita menafsirkan kisah secara konstruktif meskipun pengalaman diwarnai peristiwa tak menyenangkan seperti sakit saat traveling, tersesat, sulit menikmati makanan lokal atau bahkan tertipu. Ketika membagi kisah pengalaman jalan-jalan, kita cenderung meminimalisir bagian terburuk dan menjadikan bagian itu lebih baik. Pengalaman buruk kemungkinan tak lagi diingat dalam beberapa tahun karena tergantikan dengan memori paling menyenangkan dari perjalanan. Pengalaman jalan-jalan membawa kita selalu tersenyum dan sukacita setiap kali kita mengingatnya. Pengalaman itu terus dibawa selamanya, ke mana pun kita pergi.

Bercengrama dengan gajah. Foto: Sashin Tipchai/pixabay

Jangan ragu berbagi kisah perjalanan. Berbagi cerita dengan orang lain di dunia maya atau secara langsung ke teman atau keluarga menjaga pengalaman kita tetap hidup dan menjadi penutup sempurna perjalanan. Akan selalu ada orang yang membaca, mendengar dan mengambil manfaat dari cerita kita.

Jadi, memori jalan-jalan apa yang Anda punya?

COPYRIGHT © CUTITIPS 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.